Dari mulut ke mulut

Dari mulut ke mulut atau getok tular[1] adalah penyaluran informasi dari orang ke orang lain melalui komunikasi lisan. Kegiatan bercerita antara dua atau lebih orang adalah bentuk paling umum komunikasi dari mulut ke mulut, baik bercerita tentang hal yang sungguh nyata terjadi ataupun hal-hal karangan yang tidak nyata. Tradisi lisan adalah contoh budaya yang diturunkan lintas generasi karena adanya pertuturan dari mulut ke mulut. Hal ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari adanya cerita rakyat dan mitologi.

Harorl D. Lasswell menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses yg menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan media apa, lalu kepada siapa? Dengan efek apa atau hasil apa. Teknologi saat ini mengubah pola pemasaran melalui jaringan media sosial, misalnya pada saat mempromosikan suatu barang atau jasa pelayanan di status media sosial dengan mengunggah foto dan memberikan komentar di dalamnya agar dilihat oleh orang lain. Dalam tulisan promosi tersebut terdapat serangkaian kata dari mulut secara tertulis. Kata dari mulut banyak tersirat di media sosial saat ini. Media sosial tercipta dari teknologi komunikasi, dengan adanya jaringan internet maka semua kebutuhan seseorang dapat diakses dari komputer atau dari telepon genggam. Jaringan, di dalam ilmu pengetahuan komputer merupakan hubungan yang secara global dengan pengguna lainnya. Kata, apa yang keluar dari mulut mahluk hidup menghasilkan suara yang disebut dengan Voice, sedangkan sesuatu yang didengar oleh telinga berupa getaran, gesekan, sentuhan udara atau gesekan dari benda merupakan bunyi atau disebut sound. Bunyi dan suara yang didengar oleh telinga menggunakan media disebut dengan audio. Audio merupakan suatu alat (device) yang memiliki kemampuan yang mampu merekam bunyi dan suara hingga dapat diputar kembali, salah satunya dengan menggunakan teknologi. Audio pada sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Media adalah peralatan, saluran atau kegiatan yang menciptakan suatu kondisi seseorang untuk memperoleh informasi.

Pada saat berkomunikasi menggunakan suara mungkin akan terjadi gangguan atau apa yang dikatakan oleh mulut tidak jelas sampai ke telinga pendengar disebut noise. Mendongeng adalah bentuk umum dari komunikasi kata mulut dimana satu orang memberitahu orang lain tentang kisah nyata peristiwa atau sesuatu yang dibuat-buat atau berdasarkan cerita rakyat pada daerah tertentu. Tradisi lisan adalah ciri khas budaya dan tradisi yang ditularkan dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi di lingkungan masyarakat. Cerita dan tradisi lisan adalah bentuk kata mulut yang memainkan peran penting dalam cerita rakyat dan mitologi. Contoh lain dari komunikasi lisan adalah sejarah lisan, rekaman, menyanyi, pelestarian dan interpretasi dari informasi sejarah, berdasarkan pengalaman pribadi dan pendapat seorang pembicara. Sejarah lisan pelestarian adalah bidang yang berhubungan dengan perawatan dan pemeliharaan bahan-bahan sejarah lisan yang dikumpulkan oleh memori atau cerita dari mulut ke mulut, format apa pun yang dapat masyarakat jadikan kata lalu menjadi kalimat. Komunikasi terbagi menjadi dua yaitu secara verbal dan non-verbal. Komunikasi nonverbal menjelaskan proses menyampaikan makna dalam bentuk pesan yang bukan kata. Contoh komunikasi nonverbal meliputi komunikasi berupa simbol, gerak tubuh, bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata. Komunikasi nonverbal juga berhubungan dengan maksud dari pesan. Ini mempengaruhi komunikasi yang paling di tingkat bawah sadar dan menetapkan kepercayaan. Demikian juga, teks tertulis meliputi unsur-unsur nonverbal seperti gaya tulisan tangan, penataan ruang kata-kata dan penggunaan emoticon untuk menyampaikan emosi. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya terisolasi dari keterampilan penting lainnya antarpribadi seperti komunikasi non-verbal, keterampilan mendengarkan dan klarifikasi. Bahasa manusia dapat didefinisikan sebagai sistem simbol dan tata bahasa (aturan) dimana simbol dimanipulasi. Kata "bahasa" juga mengacu pada sifat umum dari bahasa. Komunikasi adalah proses dua arah bukan hanya salah satu cara. Teknologi menurut Marshal McLuhan suatu alat yang dipakai oleh penggunanya. Marshal McLuhan membuat teori determinasi teknologi sebagai hasil dari inovasi teknologi yang mengangkat perdebatan terus-menerus di kalangan masyarakat hingga menghasilkan dua jenis pihak. Pertama adalah orang yang menentang teknologi baik orang optimis ataupun orang yang pesimis. Kedua adalah orang – orang yang bergantung pada teknologi percaya bahwa teknologi dengan cara lain dibuat dan diciptakan oleh otak manusia dan teknologi juga dapat membentuk masyarakat bahkan menentukan masa depan.

Dalam pemasaran, kata dari mulut melibatkan media lewat perubahan informasi antara komunikator non-komersial (yaitu seseorang yang tanpa memiliki penghargaan atas karya) dan kepada penerima tentang merek, produk, atau layanan jasa.[2] Ketika Kata dari Mulut dimediasi melalui sarana elektronik, yang dihasilkan electronic word of mouth (eWoM) mengacu pada setiap pernyataan berbagai konsumen melalui Internet (misalnya, situs web, jejaring sosial, pesan singkat, berita) tentang suatu produk, layanan, merek, atau perusahaan.[3] Electronic word of mouth biasanya dijalankan melalui media sosial atau platform jejaring sosial.[4] Proses di mana pengirim dengan komunikasi kata mulut dihargai disebut sebagai pemasaran kata mulut. Proses ini bergantung pada menambahkan sebuah kredibilitas dari orang ke orang yang berkomunikasi, rekomendasi pribadi.[5] Menggunakan kata mulut sebagai kekuatan lawan untuk termotivasi secara komersial dari pemasaran kata mulut yang telah diciptakan sesuai dengan keinginan konsumen kata dari mulut.[6] Para peneliti telah merumuskan serangkaian rekomendasi bagaimana agar organisasi nirlaba dan organisasi sektor publik dapat memanfaatkan kebutuhan sesuai yang diinginkan konsumen kata mulut secara lebih efektif.

Keuangan atau penghasilan dari pemasaran kata dari mulut telah diteliti selama bertahun-tahun dan sebagai hasilnya banyak yang diketahui tentang apa yang mendorong kata mulut (misalnya kepuasan pelanggan, kepercayaan dan merek komitmen) dan konsekuensi (misalnya afektif/emosional, kognitif, dan perilaku) bagi konsumen dan organisasi.[7] Efektivitas kata dari mulut sebagai sumber informasi bagi konsumen dapat dipecah menjadi dua faktor: Kata dari mulut pada jangkauan dan dampak dari kata dari mulut. Kedua faktor tersebut pada gilirannya akan dijelaskan di 13 pembahasan lain.[6]

  1. ^ W, Arya Mahatma (2015). "ANALISIS EFEK GETOK TULAR ELEKTRONIK PADA CITRA MEREK DAN NIAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE". Universitas Gadjah Mada. 
  2. ^ Dichter, Ernest (1966). "How Word-of-Mouth Advertising Works". Harvard Business Review. 44 (6): 147–166. 
  3. ^ Kietzmann, J.H., Canhoto, A. (2013). "Bittersweet! Understanding and Managing Electronic Word of Mouth" (PDF). Journal of Public Affairs. 13 (2): 146–159. doi:10.1002/pa.1470. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-11-01. Diakses tanggal September 17, 2013. 
  4. ^ Jansen, B. J., Zhang, M, Sobel, K, and Chowdury, A (2009) Twitter Power: Tweets as Electronic Word of Mouth.
  5. ^ http://www.entrepreneur.com/encyclopedia/term/82660.html
  6. ^ a b Lang, Bodo; Lawson, Rob (2013). "Dissecting Word-of-Mouth's Effectiveness and How to Use It as a Proconsumer Tool". Journal of Nonprofit & Public Sector Marketing. 25 (4): 374–399. doi:10.1080/10495142.2013.845419. Diakses tanggal 22 January 2014. 
  7. ^ Lang, Bodo; Hyde, Ken (2013). "Word of mouth: What we know and what we have yet to learn". Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior. 26: 1–18. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search